Wabah pandemi Covid-19 di Indonesia pada masa "Adaptasi Kebiasaan Baru" (AKB) hingga saat ini ternyata masih berlangsung, bahkan tingkat penyebaran dan penularannya cenderung mengalami peningkatan di beberapa daerah. Hal tersebut disebabkan karena kewaspadaan dan kepedulian masyarakat akan penerapan protokol kesehatan masih cukup rendah bahkan cenderung mengabaikan. Padahal kita ketahui bersama bahwa di masa AKB tersebut seharusnya masyarakat diharapkan dapat membantu pemerintah untuk membiasakan diri menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas kapan dan dimana saja kita berada. Hal tersebutlah yang mendasari pemerintah di tingkat daerah untuk kembali mengajak dan mengedukasi masyarakat untuk giat menerapkan protokol kesehatan, seperti halnya yang dilakukan oleh tim gugus Covid-19 terpadu antara BPBD Kota Yogyakarta, unsur Forkompimca Gondomanan,Pemerintah Kelurahan Ngupasan, Kampung Ketandan, Kampung Ratmakan serta KTB Ratmakan dan KTB Kauman bersama-sama melakukan kegiatan dekontaminasi pada Selasa 15 September 2020 kemarin. Dekontaminasi tersebut menyisirr area pertokoan di JL Malioboro sisi selatan,pasar Beringharjo dan fasilitas publik lainnya. Pada kesempatan ini, Lurah Ngupasan selaku Ketua Gugus Covid-19 Kelurahan Ngupasan menjelaskan bahwa aksi dekontaminasi terpadu ini sifatnya persuasif untuk mengingatkan kembali dan mengajak seluruh masyarakat untuk tetap waspada bahwa wabah Covid-19 ini belum reda dan mengingat karena kawasan Ketandan dan Malioboro sisi selatan merupakan pusat kota dan pusat bisnis dan pariwisata, dimana di kawasan ini tentu mobilitas warga dan pengunjung sangat tinggi sehingga resiko penyebaran dan penularannya pun cukup rentan. Pada kesempatan ini, Lurah Ngupasan selaku Ketua Gugus Covid-19 Kelurahan, bersama warga Kampung Ketandan  bersama-sama menghimbau seluruh masyarakat Jogja untuk tetap waspada dan selalu menerapkan protokol kesehatan melalui kegiatan dekontaminasi ini. Sehingga harapan menuju tatanan kehidupan normal baru ini dapat terwujud dengan baik.