PENDATAAN PKL DI SEKITAR KAWASAN PASAR BERINGHARJO

Meski wabah pandemi Covid-19 masih melanda Indonesia hingga pada fase Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) saat ini, tak menyurutkan masyarakat untuk tetap bangkit berusaha melanjutkan aktivitas sehari-harinya untuk dapat mengais rejeki guna mencukupi kebutuhan hidup keluarganya sehari-hari. Akhir-akhir ini, geliat aktivitas ekonomi sudah mulai tampak di kawasan pasar Beringharjo, khususnya di sepanjang Jalan Remujung dan JL. Sandiloto  serta di area trotoar sekitar pasar dengan banyaknya pedagang kaki lima (PKL) yang menggelar dagangannya sejak waktu fajar skitar pk. 04.00 dengan aneka macam/jenis dagangannya. Munculnya para pedagang kaki lima di sepanjang jalan kawasan pasar Beringharjo tersebut seolah menjadi area "pasar tiban" yang dinilai oleh pembeli/masyarakat cukup praktis dan mudah. Namun hal tersebut memunculkan permasalahan baru, yakni terganggunya akses mobilitas bagi pengguna lalu lintas jalan. Hal tersebut yang kemudian menjadi perhatian Pemerintah Kota Yogyakarta dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan beserta aparat Kelurahan Ngupasan untuk dapat mengurai dan memberikan solusi terbaik bagi semua pihak. Tepatnya Selasa 20 Oktober pk 04.00 lalu, aparat pemerintah Kelurahan Ngupasan menyisir dan melakukan pendataan para PKL yang berjualan/berdagang di sepanjang JL. Remujung dan JL. Sandiloto di sekitar pasar Beringharjo dan didapatkan data sebanyak 67 pedagang tiban/dadakan yang berjualan di area tsersebut. Pemerintah Kota Yogyakarta akan menata lebih lanjut agar area sepanjang jalan pasar Beringharjo bersih dari para PKL sehingga lalu lintas kembali normal.