WARGA KELURAHAN NGUPASAN ANTUSIAS IKUTI PELATIHAN MITIGASI BENCANA & PPGD

Seperti kita ketahui bersama, berdasarkan penelitian dari para ahli kebencanaan, merupakan Indonesia salah satu negara yang dikelilingi oleh potensi/rawan bencana karena berada di kawasan ring of fire dikarenakan secara geografis memiliki deretan gunung api aktif, jalur tektonik aktif, wilayah laut yang luas serta fenomena anomali cuaca yang menyebabkan potensi terjadinya angin puting beliung dan kebakaran. Kondisi tersebut tentunya menjadi fokus perhatian sendiri bagi Pemerintah Kota Yogyakarta dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pemadam Kebakaran untuk melakukan upaya penanggulangan mitigasi bencana. Untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi warga masyarakat, maka pada hari Kamis, 9 dan 10 Maret 2022 di eks Kantor Kelurahan Ngupasan (lama), diadakan pelatihan mitigasi kebencanaan dan Pertolongan Pasien Gawat Darurat (PPGD), yang diikuti oleh warga Kampung Ngupasan, Ketandan, Ratmakan dan Kauman serta unsur relawan KTB

Lurah Ngupasan Drs. Didik Agus Mursihanta dalam kesempatannya membuka pelatihan, berpesan kepada warga yang menjadi mengikuti pelatihan ini, diharapkan nantinya dapat memahami dan menguasai pengetahuan dalam penanganan kebencanaan dan PPGD dan kedepan menjadi garda terdepan dan menjadi agen informan dan relawan  manakala di wilayahnya terjadi kebencanaan. Pada kesempatan hari pertama, para peserta mendapatkan pengetahuan tentang mitigasi dan pengurangan resiko bencana yang dipaparkan oleh narasumber sekaligus praktisi relawan yakni Bp. Julianto. Dalam paparan tersebut, para peserta pelatihan diajak untuk dapat mengidentifikasi adanya kemungkinan di wilayahnya yang rentan terdampak bencana dan sekaligus menginventarisir adanya sumber potensi yang dapat menangani dampak bencana tersebut. Para peserta juga diajak untuk membuat dan mempresentasikan peta jalur evakuasi manakala terjadi bencana di wilayahnya. Hasil maping (pemetaan) wilayah tersebut, nantinya akan  digunakan oleh para pemegang kebijakan (pemerintah) sebagai dasar/acuan databased dalam penanganan kebencanaan di wilayah.

Di hari kedua pelatihan para peserta mendapatkan pengetahuan tentang Pertolongan Pasien Gawat Darurat (PPGD) dari praktisi ahli Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Yogyakarta, Bp. Bachar Heru Laksono. Dalam paparannya, para peserta diberikan pemahaman mengenai jenis/macam kejadian kegawat daruratan yang biasa terjadi di kehidupan sehari-hari seperti ; kejadian kecelakaan, kesedak, perdarahan hingga kejadian tergigit ular berbisa. Tak cukup sampai disitu, para peserta pun diajak oleh narasumber untuk melakukan simulasi penanganan kegawat daruratan seperti pertolongan pembidaian kasus patah tulang akibat korban laka, penanganan kesedak, hingga praktek bagaimana mengevakuasi korban patah tulang dan korban gigitan ular berbisa. 

Di akhir simulasi narasumber dari PMI tersebut berpesan agar setelah mengikuti pelatihan, diharapkan warga kelurahan Ngupasan untuk berani melakukan pertolongan pada kejadian kegawat daruratan dengan catatan tenang, tidak panik dan jangan lupa minta bantuan medis ahli (dokter, ambulans dsb), sehingga nantinya masyarkat vbenar-benar waspada dan siap dalam menghadapi serta menangani bencana yang terjadi di wilayahnya.