RAKORNIS DAN PEMBENTUKAN

Indonesia tak terkecuali juga Kota Yogyakarta, yang secara geografis, geologis maupun klimatologis memiliki situasi kondisi alam yang berpotensi terjadinya bencana alam antara lain letusan gunung berapi, banjir, tanah longsor dan kebakaran tentu harus menjadi perhatian semua pihak mulai dari pemerintah, lembaga sosial hingga masyarakat itu sendiri. Salah satu langkah preventif yang perlu dilakukan dalam menghadapi ancaman bencana yang sering tak terduga, yakni dengan melakukan upaya mitigasi bencana. Mitigasi adalah serangkaian upaya dalam mempersiapkan dan menanggulangi situasi kondisi sebelum, saat dan pasca terjadinya bencana. 

Dalam menyiapkan konsep mitigasi bencana di Kota Yogyakarta, maka melalui Badan Penangggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY mengadakan "Rapat Koordinasi Teknis" (Rakornis) penanggulangan bencana dan pembentukan "Kelurahan tangguh Bencana" (KALTANA) yang dilaksanakan pada Senin (14/11/2022), di aula Kelurahan Ngupasan. Dalam sambutannya, Kepala Pelaksana BPBD DIY Enaryaka, S.Kep.Ns, MM menyampaikan bahwa langkah awal dalam upaya membangun konsep mitigasi bencana, maka perlu disiapkan terlebih dahulu sumber daya manusia yang memiliki kepedulian terhadap bencana, yang berasal dari tokoh masyarakat berbagai elemen yang memahami dan menguasai situasi kondisi atau karakter di wilayahnya. Pada kesempatan yang sama hadir juga Kalaks BPBD Kota Yogyakarta, Drs. Nur Hidayat, M.Si yang juga menyampaikan tentang pentingnya personil relawan yang memiliki keahlian/keterampilan khusus sesuai bakatnya masing-masing seperti ; relawan memasak (dapur umum), relawan rescue, relawan assesment, relawan medis dan sebagainya. 

Pada kesempatan pembentukan KALTANA di Kelurahan Ngupasan ini telah sepakat terbentuk, pengurus dengan Ketua terpilih yakniNur Orryza Argo dan beberapa personil pengurus lainnya yang terdiri dari unsur LPMK, Ketua Kampung, Ketua RW/RT, Karang Taruna, PKK. Selanjutnya pengurus KALTANA tersebut melakukan rapat koordinasi teknis dalam upaya menyiapkan konsep mitigasi bencana. Adapun konsep mitigasi yang disusun antara lain yakni dengan membuat/menyusun dokumen kajian resiko bencana, identifikasi wilayah rawan bencana, peta ancaman dan peta evakuasi bencana serta menyusun skenario penanganan terhadap pasien/korban bencana bagi penyintas Covid-19 yang saat ini masih melanda. Kesemua konsep mitigasi tersebut nantinya perlu di uji cobakan dalam sebuah gladhi kotor, gladhi bersih dan gladhi lapang sehingga nantinya dapat di kaji dan di evaluasi terkait efektivitas terhadap pelaksanaan konsep mitigasi yang telah disusun bersama tersebut. Sehingga setelah konsep mitigasi tersebut sudah layak di uji cobakan maka tidak mustahil kedepan Kelurahan Ngupasan menjadi salah satu Kelurahan Tangguh Bencana (KALTANA).