PENILAIAN

"Men sana in corpore sano"...pepatah latin tersebut mungkin pernah kita dengar yang memiliki arti bahwa didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Tentunya pepatah itu mengingatkan kita semua akan pentingnya kesehatan bagi manusia. Tubuh yang sehat dapat terwujud manakala kita memperhatikan akan aspek PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) yakni meliputi pola makan sehat dan berimbang, rutinitas berolahraga dan daya dukung lingkungan yang baik. Lingkungan, merupakan salah satu faktor terpenting dalam memberikan kontribusi kesehatan bagi manusia dan oleh karena itu penataan dan pengelolaan lingkungan yang baik penting dilakukan.

Hal tersebut yang selama ini telah dirintis dan dilakukan oleh segenap tokoh masyarakat dan warga RW 10 Kauman, Kelurahan Ngupasan yang pada Selasa, (06/12/2022) kemarin telah bertekad untuk mewujudkan dan mencanangkan "Program Kampung Iklim (Proklim)" di wilayahnya. Dalam pencanangan Proklim di RW 10 Ngupasan tersebut hadir yakni beberapa OPD seperti Tapem Setda Kota Yogyakarta, DLH Yogyakarta, Dinas Pertanian dan Pangan Yogyakarta, Dinkes Yogyakarta, serta jajaran Forkompimca Kemantren Gondomanan.

Pada kesempatan fervikasi lapangan Proklim RW 10 Ngupasan, berkenan memberikan sambutan yakni Kabid Pengembangan Kapasitas dan Pengawasan Lingkungan, Fery Tri Jatmiko, S.Si, MM menyampaikan bahwa untuk mewujudkan tata kelola kampung iklim yang baik, ada beberapa parameter yang saling terkait dan penting dilakukan diantaranya adaptasi lingkungan, mitigasi dan dukungan keberlanjutan masyarakat. Lebih lanjut dijelaskan terkait adaptasi lingkungan yang dimaksud antara lain yakni pengendalian bencana alam, pengendalian penyakit dan peningkatan ketahanan pangan. Sementara itu untuk parameter mitigasi antara lain pengelolaan sampah, budidaya pertanian dan penghijauan lingkungan. Sedangkan parameter dukungan keberlanjutan masyarakat yakni meliputi kapasitas masyarakat, dukungan kebijakan dan ekternal, pungkas Fery.

Di sela-sela pencanangan Proklim RW 10 Ngupasan, tim penilai dari OPD terkait berkesempatan meninjau beberapa lokasi antara lain kampung sayur, budidaya ikan lele cendol, kelompok bank sampah, penghijauan dalam media tabulapot, serta pengamatan jalur evakuasi bencana. Saat mendampingi tim penilai proklim, Mantri Pamong Praja Gondomanan dan Lurah Ngupasan menjelaskan bahwa upaya pengelolaan dan pemanfaatan budidaya sayur dan ikan lele tersebut telah menjadi lumbung pangan alternatif bagi warga masyarakat.