KARANG TARUNA NGUPASAN ANTUSIAS IKUTI FGD DEMOKRASI YANG BERBUDAYA BERBASIS KEARIFAN LOKAL
Pada hari Sabtu dan Minggu 4 dan 5 Maret 2023 Kelurahan Ngupasan menggelar acara Focus Group Discussion (FGD) dengan tema, "Demokrasi Yang Berbudaya Berbasis Kearifan Lokal" bagi kader Karang Taruna Kelurahan Ngupasan. Membuka kesempatan FGD sekretaris Lurah Ngupasan Ibu Rr. Yunita Iswandari, SH dalam sambutannya menyampaikan tentang pentingnya pengetahuan tentang demokrasi bagi kawula muda sebagai kader penerus bangsa dan tidak lama lagi nanti di tahun 2024 kita semua warga bangsa Indonesia akan menggelar hajatan demokrasi nasional yakni pemilu. Untuk itu maka penting disiapkan sejak dini tentang pengetahuan bagaimana cara berdemokrasi yang bijak dan bermartabat.
Hadir narasumber pada FGD tersebut, dari divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Kota Yogyakarta Noor Harsya Aryo Samudro, S.Sn, M.AP yang memaparkan materi tentang "Demokrasi Yang Berbudaya Berbasis Kearifan lokal". Di pemilu tahun 2024 mendatang kita sebagai warga negara berhak untuk menyalurkan hak demokrasi kita yakni dengan ikut serta untuk memilih calon wakil-wakil rakyat hingga calon presiden dan wakil presiden. Pertanyaannya kita kemudian adalah bagaimana kita memilih calon wakil rakyat dengan baik dan benar..?? Tentu secara umum dan normatif dapat kita katakan bahwa dalam memilih calon wakil rakyat harus didasarkan pada hati nurani yakni calon wakil rakyat yang sudah terbukti berintegritas, amanah dan bertanggung jawab dalam memperjuangkan aspirasi rakyatnya. Selain itu prinsip terpenting lainnya yakni bagaimana kita berdemokrasi yang berbudaya dan berbasis kearifan lokal, dimana salah satu tolok ukurnya adalah tidak terlibat dalam praktek "money politic" (politik uang). Seperti yang kita ketahui bersama bahwa, salah satu ciri praktek politik uang yakni bahwa dalam penyaluran hak suara/demokrasi rakyat disertai dengan adanya imbalan baik berupa uang, hadiah dan atau gratifikasi sebagai bentuk upaya pemenangan menuju kursi calon wakil rakyat. Untuk itu Bawaslu Kota Yogyakarta mengajak bersama para kawula muda karang Taruna sebagai pionir pemilih pemula, untuk dapat membantu mencegah dan menolak praktek politik uang saat pemilu 2024 mendatang.
Sementara itu, narasumber kedua dari Kanit Binmas Polresta Yogyakarta dalam paparannya menyampaikan bahwa, di tahun politik jelang pemilu 2024 mendatang, masyarakat diharapkan untuk bersikap bijak, waspada dan hati-hati dalam mencari dan memperoleh informasi terkait dengan beberapa figur tokoh politik yang notabene kelak menjadi peserta kontestasi politik pemilu 2024. Salah satu upaya masyarakat dalam mewujudkan tahun politik yang kondusif nanti saat pemilu 2024 yakni dengan cara menyaring, memilah dan memilih sumber-sumber informasi /pemberitaan yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan, sehingga nantinya dapat diperoleh calon wakil rakyat yang benar-benar berkualitas.
Di acara FGD di hari kedua, selaku narasumber yakni Ketua PPS Kelurahan Ngupasan Winarto Utomo, menyampaikan pesan terkait tahapan jelang pemilu 2024 saat ini masih pada proses pemutakhiran, pencocokan dan penelitian data calon pemilu. Pihaknya berharap kepada warga masyarakat dan kader Karang Taruna yang sudah memenuhi syarat sebagai calon pemilih untuk bersedia dicoklit dan didaftar sehingga nantinya dapat menyalurkan hak/aspirasinya pada pemilu 2024 mendatang. Lebih lanjut Winarto juga menyampaikan bahwa kader Karang Taruna untuk dapat membantu mengedukasi warga masyarakat bahwa calon pemilih dari kaum disabilitas juga memiliki hak demokrasi yang sama dan kelak akan difasilitasi oleh KPU saat pemilu 2024 mendatang.
Sementara itu narasumber terakhir dari pengurus Karang Taruna Kelurahan Ngupasan, yakni Sabit menyampaikan tentang pentingnya muda mudi di wilayah untuk aktif dan partisipatif dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh Karang Taruna. "Hal tersebut sangat penting karena karang taruna sebagai wadah penyalur aspirasi dan potensi kawula muda di beberapa sektor/bidang dan sebagai media berinteraksi bagi muda mudi lintas wilayah. Dengan aktif berkegiatan positif di Karang Taruna maka dapat meminimalisir adanya pengaruh dan tindakan yang negatif yang akhir-akhir ini sering dilakukan oleh kawula muda. Kualitas suatu bangsa yang akan datang sangat ditentukan dari kualitas grenerasi muda saat ini", pungkas Sabit.