WARGA NGUPASAN IKUTI PELATIHAN MANAJEMEN PARIWISATA DAN DASAR GUIDE

Ngupasan sebagai kawasan penyangga Malioboro yang notabene merupakan destinasi wisata utama tentu memiliki segudang potensi dan daya tarik yang dapat menjadi pengungkit perekonomian bagi masyarakat di sekitarnya. Untuk itu penting kiranya dilakukan suatu upaya langkah-langkah strategis yang dipersiapkan oleh pemerintah, pelaku pariwisata dan warga masyarakat untuk memformulasikan, menyusun konsep dan pengembangan wilayah sebagai tujuan destinasi wisata. Maka dari itu, pada hari Selasa-Rabu (16-17 Mei 2023) Kelurahan Ngupasan bekerjasama dengan Pokdarwis Ngupasan menginisiasi adanya pelatihan "Manajemen Pariwisata dan Dasar Guide" bagi pengurus Kampung Wisata Kauman, Kampung Wisata Ratmakan, pengurus Pokdarwis dan tokoh masyarakat kelurahan Ngupasan. 

Dalam sambutannya, Lurah Ngupasan Drs. didik Agus Mursihanta menyampaikan bahwa wilayah Ngupasan sebagai kawasan penyangga Malioboro membawa konsekuensi bagi para pelaku pariwisata, pengusaha dan warga masyarakat untuk bersiap menata diri dan wilayahnya dalam menyongsong kunjungan wisatawan. Adapun narasumber pertama pelatihan tersebut, yakni Ketua Pokdarwis Kelurahan Rejowinangun Bp. Dadik Rahmanto. Menurutnya, Ngupasan yang memiliki segudang potensi dan daya tarik wisata tersebut, pentingnya para pelaku pariwisata di wilayah untuk mengetahui dan memahami tentang "Sadar Sapta Pesona" yang meliputi antara lain ; Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah, ramah Tamah dan Kenangan. Dengan memahami dan menerapkan Sapta Pesona tersebut maka wisatawan yang nantinya berkunjung ke Ngupasan akan memberi citra positif  sehingga tidak menutup kemungkinan wisatawan akan berkunjung ulang dan bahkan merekomendasikan kepada orang lain untuk datang berwisata ke Ngupasan.

Sementara itu, narasumber kedua hadir sebagai pembina Kampung Wisata Rejowinangun Bp. Untung Suparjo yang menyampaikan banyak hal terkait kiat-kiat dalam merintis, membangun dan mengembangkan wilayahnya menjadi salah satu limapuluh besar destinasi terbaik di Indonesia dan pernah dikunjungi oleh Menteri Kemenparekraf, Bp. Sandiaga Uno beberapa waktu lalu. Dalam paparannya, pak Untung menyampaikan bahwa merintis dan membangunan kampung wisata harus dimulai dari niat dan semangat untuk membuat dan mengembangkan potensi unggulan dan daya tarik di wilayah seperti ; potensi kerajinan, kuliner, kesenian dan daya tarik budaya, adat istiadat serta bangunan cagar budaya. Selain itu, pengurus kampung wisata di Kelurahan Ngupasan sangat penting kiranya untuk melakukan komunikasi dan jejaring dengan para stakeholder di wilayah seperti ; pemerintah setempat, pengusaha dan tokoh masyarakat. Selanjutnya peran pokdarwis memfasilitasi adanya rembug antara pengurus kampung wisata, stakeholder dan tokoh masyarakat untuk menyusun/merancang dan mengembangkan suatu paket wisata yang terintegrasi dan bersifat khas/unik sehingga menarik untuk dikunjungi wisatawan.

Sedang narasumber terakhir, yakni Sdr. Edy Kurniawan yang merupakan marketing Atourin sebuah platform lembaga pengembangan pariwisata berbasis aplikasi dan juga sekaligus sebagai marketing kamwis Rejowinangun, membedah terkait strategi pemasaran dan pengemasan produk kampung wisata. Dalam paparannya, disampaikan bahwa untuk mengenalkan destinasi wisata di wilayah Ngupasan, penting kiranya upaya menginventarisir tentang potensi dan daya tarik yang khas/berbeda dengan daerah lain dan kemudian dirabgkai dan didesain menjadi suatu paket wisata pilihan seperti ; paket wisata edukasi, paket wisata atraksi dan paket wisata berbasis minat khusus. namun se,ua itu harus dan wajib didikung dengan pengelolaaan, pengemasan dan pemasaran yang menarik bagi wisatawan. Di era digital saat ini, suatu destinasi wisata dapat di lihat dan di akses langsung melalui gadget/gawai melalui perangkat HP dan internet. Maka dari itu penting kiranya, paket wisata di Kelurahan Ngupasan dirancang, didesain dan dipasarkan melalui media sosial online, sehingga jangkauan target wisatawan akan lebih efektif dan maksimal. Terkait dengan pemasaran, juga perlu di tentukan dan dikelompokkan berdasarkan klasifikasi seperti ; kelompok usia, pendidikan dan bahkan profesi, sehingga perlu dibuat suatu paket wisata yang variatif dan sesuai dengan target pasar/konsumen. yang paling penting dalam mengembangkan suatu destinasi kampung wisata, hendaknya dilakukan dengan kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas dan kerja ikhlas.