WARGA RW 02 NGUPASAN IKUTI PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENGOLAHAN SAMPAH BIOPORI

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan sosialisasi yang diadakan oleh Kelurahan Ngupasan beberapa waktu lalu dan sesuai dengan amanat dari Pemerintah Kota Yogyakarta tentang "Pengelolaan Sampah Metode Biopori", maka pada hari ini Selasa (04/06/2024) segenap warga masyarakat RW 02 Ngupasan yang terdiri dari pengelola/pengurus bank sampah, Ketua RW/RT dan PKK mengikuti kegiatan "Pelatihan Sampah Organik Metode Biopori". Acara yang digelar di halaman rumah warga RW 02 tersebut dihadiri oleh Sekretaris Lurah Ngupasan Ibu Rr. Yunita Iswandari beserta staf dan instruktur pelatihan dari Forum Bank Sampah (FBS) Kelurahan Ngupasan ibu Dewi Mustikaningrum dan FBS Kemantren Gondomanan yakni Ibu Suprapti.

Dalam kesempatan sambutannya, sekretaris Lurah Ngupasan Rr. Yunita Iswandari, SH menyampaikan bahwa, "Kegiatan pelatihan pengolahan sampah organik ini merupakan agenda prioritas Pemerintah Kota Yogyakarta yang juga dilaksanakan di empat puluh lima kelurahan se-Kota Yogyakarta yang bertujuan untuk memberi edukasi kepada segnap warga masyarakat untuk sadar dan peduli terhadap penanganan sampah organik di wilayah masing-masing sebagai kontribusi nyata dalam upaya pengurangan volume sampah di Kota yogyakarta. Program pelatihan sampah organik yang didanai melalui hibah dana keistimewaan DIY ini juga memfasilitasi adanya bantuan perangkat pengolahan sampah meliputi gerobak sampah, bak sampah tiga kategori, perangkat biopori seperti alat boor, pipa dan tutup biopori.

Dalam teknis pemasangan perangkat biopori, instruktur FBS Kelurahan dan Kemantren yakni ibu Dewi M dan Ibu Suprapti menjelaskan secara detil tentang pembuatan media sampah organik biopori. Pertama-tama, pilih lokasi tanah yg cukup bagus untuk dilubangi dan di boor kurang lebih sedalam kurang lebih lima puluh meter. Lalu pipa peralon berlubang dimasukkan di lubang yang telah di boor dan di patenkan dengan cara di cor dasarnya dan terakhir tutup lubang biopori dengan konblok. Adapun sebagai bahan utama sampah biopori ini antara lain sisa makanan seperti sayur, nasi, buah-buahan dan setelah bahan tersebut dimasukkan ke lubang biopori maka diberi cairan EM4 yang berfungi untuk mempercepat penguraian sampah organik. Hasil akhir dari sampah biopori yakni berupa pupuk kompos yang baru dapat dipanen selama kurang lebih tiga bulan sejak pembuatannya. Sebelum digunakan, pupuk kompos biopori ini perlu di jemur terlebih dahulu sekitar dua hari agar didapat kandungan mineral yang jauh lebih baik bagi tanah", pungkasnya.